Faktor Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Terhadap Kasus Tuberkulosis di Indonesia: Systematic Review
DOI:
https://doi.org/10.37012/jik.v17i1.2632Keywords:
Lingkungan Rumah, Tuberkolusis, Systematic ReviewAbstract
Setiap tahun, lebih dari 10 juta orang masih mengalami TB, dengan tren kasus yang terus meningkat sejak 2021. Menurut Laporan Global Tuberkulosis 2024 terdapat 10,8 juta jumlah total kasus dan 8,2 juta kasus baru TB global. Angka tersebut meningkat dibandingkan 10,7 juta pada 2022. Metode penelitian ini menggunakan Systematic Review terhadap studi observasional dengan desain penelitian case control dan cross-sectional yang dilakukan di Indonesia diterbitkan antara tahun 2020 dan 2025. Basis data yang digunakan yaitu Google Scholar dan ScienceDirect untuk mencari artikel yang memenuhi syarat. Penilaian kualitas publikasi menggunakan JBI Critical Appraisal Tools. Hasil dari tinjauan ini adalah 5.697 artikel yang diambil dari database dan 15 artikel yang dimasukkan dalam penelitian ini. Kondisi fisik rumah seperti kepadatan hunian, ventilasi yang tidak memadai, kelembaban yang tinggi, dan kurangnya pencahayaan merupakan variabel yang cukup mempengaruhi terhadap kasus Tuberkulosis di Indonesia..
References
WHO. (2024). "Global Tuberculosis Report 2024." World Health Organization. https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2024
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022).”Profil Kesehatan Indonesia 2022”. https://kemkes.go.id/id/indonesia-health-profile-2022
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023). “Kasus TBC Tinggi karena Perbaikan Sistem Deteksi dan Pelaporan”. [Online]. Available: https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/kasus-tbc-tinggi-karena-perbaikan-sistem-deteksi-dan-pelaporan
Jannah, R. Z., Azizah, R., Jalaludin, J. B., Sulistyorini, L., & Lestari, K. S. (2023). Meta-analysis study: environmental risk factors of tuberculosis (TB). Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15 (2), 84-91. 10.20473/jkl.v15i2.2023.84-91
Afrina, Y. (2023). Faktor lingkungan dengan kejadian Tuberkulosis Paru: Literature review. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 15(1), 13â.
Mawardi, M., Sambera, R., & Hamisah, I. (2019). Studi Hubungan Antara Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Penderita TB Paru BTA di Aceh Selatan. Jurnal Serambi Engineering, 4(1), 406.
Nuraini, N., Suhartono, S., & Raharjo, M. (2022). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dalam Rumah dan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian TB Paru di Purwokerto Selatan Banyumas. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(2), 210-218.
Nasution, F. A. Z., & Freesia, A. (2025). HUBUNGAN KONDISI VENTILASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 24(1), 49-59.
Karbito, K., Muslim, A., & Helmy, H. (2024). Analisis Faktor Paparan dan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal dengan Kejadian Infeksi Tuberkulosis Laten (Studi pada Keluarga Pasien Tuberkulosis Aktif di Kota Semarang-Jawa Tengah). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23(3), 311-319.
Prakosa, N. O. L. (2022). Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Risiko Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pegirian Surabaya. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(4), 511-525.
Putri, F. K., Putri, N. D. C., & Hendrati, L. Y. (2025). Hubungan Antara Indikator Rumah Sehat dan Status Gizi Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita di Kecamatan Sawahan, Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 24(1), 109-115.
Syukur, A., Yulia, Y., & Istikomah, N. R. (2024). HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB. PARU PADA ANAK DI KABUPATEN SAMBAS. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(6), 3795-3806.
Anantasari, P., Prasetyo, A., & Pinardi, T. (2024). Faktor Risiko Komponen Rumah dan Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Kota Madiun. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 5(1), 29-33.
Gultom, K., & Harahap, R. A. (2024). HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DIWILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS DESA BINJAI MEDAN DENAI. Jurnal Dinamika Kesehatan Terpadu, 5(3).
Mahawati, E., Surjati, E., Saputra, M. K. F., Sudasman, F. H., & Pertiwi, I. (2023). Hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis Paru. The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 9(1), 1-12.
Akhmalnihar, U., Fahdhienie, F., & Azwar, E. (2024). Faktor Risiko Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 79-92.
Zustianingtyas, D., Yohanan, A., & Yuniastuti, T. (2024). HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEJADIAN TB PARU KAMBUH (RELAPS) DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN MALANG. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(3), 7589-7600.
Budi, W. S., Raharjo, M., & Poerwati, S. (2024). Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis di Kecamatan Panekan. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(4), 1012-1018.
Ramadhan, N., Hadifah, Z., & Marissa, N. (2020). Kondisi lingkungan penderita tuberkulosis paru di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 8(2), 135-145.
[Putri, A. M., Thohari, I., & Sari, E. (2022). Kondisi fisik rumah (jenis dinding, jenis lantai, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, suhu, dan kepadatan hunian) mempengaruhi kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Krian Sidoarjo tahun 2021. Gema Lingkungan Kesehatan, 20(1), 22-28.
Suma, J., Age, S. P., & Ali, I. H. (2021). Faktor determinan lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Kabila. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 12(4), 483-488.
Yuliawati, R., Denny, H., Patriajati, S., & Hanani, Y. (2024). Explore Indonesian Spatial Patterns: Poor House Sanitation and Critical Environmental Disease in East Kalimantan. The Open Public Health Journal, 17(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Rahmatillah Razak, Fakhriyatiningrum, Frischa Rahmadina, Serly Santiyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.